Powered By Blogger

google


iklan

Jumat, 30 Maret 2012

soal-soal fisika semester II kelas VII SMP


  1. Sebutkan tujuh besaran pokok?
  2. Sebutkan satuannya dalam SI?
  3. Gambarkan proses fotosintesis?
  4. Jika pada skala Celsius suhu suatu benda
15º C, maka pada skala Reamur suhu benda
tersebut adalah ....
a. 12º  
  1. Acuan titik tetap bawah termometer skala
Fahrenheit terletak pada suhu ....
b. 32º  
6.   Apa yang dimaksud keeping bimetal?
Keping bimetal adalah penggabungan dua jenis batang logam yang
memiliki koefisien muai panjang yang berbeda. Keping ini sangat peka
terhadap suhu. Karena koefisien muai dua logam yang digabungkan
berbeda, maka ketika dipanaskan keping ini akan melengkung ke arah
7.  Konduksi adalah perpindahan kalor melalui suatu zat tanpa disertai perpindahan partikel-partikel zat tersebut.
Konveksi adalah perpindahan kalor yang disertai dengan perpindahan partikel-partikel zat tersebut yang disebabkan oleh perbedaan massa jenis zat.
Radiasi adalah perpindahan kalor tanpa adanya zat perantara.

8. Apa yang dimaksud dengan kohesi?
9. Jumlah kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu satu kilogram air sebanyak 1oC disebut….
10. Apa fungsi pembuluh floem dan xylem?
11. Apa pengertian dari heterotrof?
12. Bakteri dalam ekosistem berperan sebagai?
13. Satuan terkecil dari makhluk hidup adalah?

soal-soal ekosistem


1.  Yang disebut individu adalah ....
a. 1 ekor belalang
b. 5 ekor burung
c. 10 ekor tikus
d. sinar matahari
2. Di antara organisme-organisme tersebut
yang bukan merupakan populasi adalah
....
a. ular
b. tikus
c. belalang
d. burung
3. Sawah, burung, ular, dan tikus disebut
dengan ....
a. komunitas
b. populasi
c. bioma
d. ekosistem
4. Hubungan timbal balik antara makhlukmakhluk
hidup dengan udara, sinar matahari,
dan suhu disebut ....
a. abiotik
b. ekosistem
c. biotik
d. komunitas
5. Tempat hidup suatu macam organisme
disebut ....
a. habitat c. komunitas
b. populasi d. ekologi
6. Organisme yang berperan sebagai produsen
di dalam ekosistem air adalah ....
a. bakteri
b. fitoplankton
c. plankton
d. zooplankton
7. Di bawah ini yang bukan merupakan
tumbuhan sebagai produsen adalah ....
a. rumput
b. jamur
c. bayam
d. kangkung
8. Di bawah ini yang bukan merupakan
hubungan simbiosis adalah ....
a. komunitas
b. mutualisme
c. komensalisme
d. parasitisme
9. Di bawah ini yang merupakan hubungan
mutualisme adalah ....
a. kupu-kupu dengan bunga
b. pohon anggrek dengan pohon
c. benalu dengan pohon
d. bunga bangkai dengan pohon
10. Sekumpulan rantai makanan yang saling
berhubungan disebut ....
a. jaring-jaring makanan
b. jaring-jaring kehidupan
c. piramida makanan

Kamis, 29 Maret 2012

ekosistem


MEMAHAMI KOMPONEN EKOSISTEM SERTA PERANAN MANUSIA DALAM MENJAGA KESEIMBANGAN LINGKUNGAN DAN AMDAL

Standar kompetensi : Memahami komponen ekosistem serta peranan manusia dalam menjaga
kesetimbangan lingkungan dan AMDAL
Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi komponen ekosistem

A. PENGERTIAN EKOSISTEM

Makhluk hidup dapat dipelajari melalui enam tingkatan yang berbeda. Tingkatan tersebut adalah individu, populasi, komunitas, ekosistem, bioma dan biosfer.

1. Individu merupakan organisme tunggal. Contoh individu adalah seekor semut, seekor monyet, seekor domba, sebatang pohon jambu dan seorang manusia.

2. Populasi adalah sekelompok individu sejenis (satu spesies) yang menempati tempat tertentu. Populasi rusa, populasi padi, populasi rumput.

3. Komunitas adalah kumpulan beberapa populasi yang saling berinteraksi dan hidup pada daerah tertentu contoh komunitas hutan dan komunitas sawah.

4. Ekosistem adalah kesatuan komunitas dengan lingkungan hidupnya yang membentuk hubungan timbal balik atau saling berinteraksi.

5. Bioma adalah ekosistem daratan luas yang digolongkan berdasarkan vegetasi dominan di suatu wilayah. Seperti taiga, tundra, padang rumput atau gurun.

6. Biosfer adalah lapisan bumi yang dihuni oleh makhluk hidup, biosfer terdiri atas berbagai macam ekosistem yang ada di muka bumi.

Semua organisme yang hidup di alam tidak dapat hidup sendiri, melainkan harus selalu berinteraksi, baik dengan kelompoknya atau kelompok lainnya serta interaksi dengan alam (lingkungan). Organisme hidup dalam sebuah sistem, ditopang oleh berbagai komponen yang saling berhubungan dan saling berpengaruh. Baik secara langsung maupun tidak langsung. Di dalam lingkungan antara komponen satu dengan komponen yang lainnya memiliki ikatan yang amat kuat, sehingga apabila salah satu komponen hilang atau rusak maka akan diikuti rusak atau hilangnya komponen yang lainnya. Kehidupan semua jenis makhluk hidup saling mempengaruhi, dipengaruhi serta berinteraksi dengan alam membentuk kesatuan yang disebut ekosistem. Ekosistem juga menunjukan adanya interaksi timbal balik antarmakhluk hidup (biotik) dengan alam (abiotik). Cabang biologi yang mempelajari ekosistem adalah ekologi. Ekologi berasal dari bahasa Yunani yaitu oikos yang artinya rumah atau tempat hidup, dan logos yang berarti ilmu. Ekologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari baik interaksi antarmakhluk hidup maupun interaksi antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Definisi ekologi pertama kali dikemukakan pada tahun 1869 oleh seorang ahli zoologi berkebangsaan Jerman yang bernama Ernest Heekel.

B. KOMPONEN EKOSISTEM

Di dalam suatu ekosistem terdapat dua komponen pokok, yaitu komponen tak hidup (abiotik) dan komponen hidup ( biotik).
1. Komponen abiotik

baik hewan maupun tumbuhan berhubungan dengan faktor fisik dan factor kimia. Faktor fisik dan kimia yang penting bagi makhluk hidup, diantaranya sinar matahari, temperatur, air, gravitasi, tekanan gas dan garam mineral.

a. Sinar matahari

Semua energi yang digunakan oleh makhluk hidup pada dasarnya berasal dari energi matahari. Energi yang berasal dari sinar matahari dapat berubah wujudnya, tetapi tidak dapat dimusnahkan.
Tumbuhan hijau yang mengandung klorofil yang mampu menangkap energi dari sinar matahari untuk digunakan dalam proses fotosintesis. Pada proses fotosintesis, terbentuk karbohidrat yang berasal dari CO dan H O. Karbohidrat mengandung energi kimia. Pada proses fotosintesis terjadi perubahan energi cahaya menjadi energi kimia. Energi kimia akan dikonsumsi oleh organisme lain dan diubah menjadi energi organic berupa ATP dalam bentuk panas.

b. Temperatur (Suhu)

Pada permukaan bumi, suhu rata-rata berkisar antara 0 C hingga kurang dari 50 C. Namun umumnya berkisar antara 14 C sampai dengan 32 C yang merupakan kisaran suhu ideal bagi kebanyakan makhluk hidup. Temperatur sangat erat kaitannya dengan proses pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup sebagai hasil aktivitas metabolisme. Metabolisme merupakan reaksi yang menggunakan enzim dan kerja enzim dipengaruhi oleh temperatur.
Hewan seperti bangsa ikan (pisces), Amphibia, Reptilia dan serangga (Insecta) termasuk hewan berdarah dingin (poikilothermal). Apakah yang dimaksud dengan hewan berdarah dingin ? Aktivitas metabolisme dipengaruhi suhu. Jika suhu tinggi, aktivitas metabolisme juga tinggi. Jika suhu rendah, aktivitas metabolismenya rendah.
Beberapa jenis serangga menyimpan telur atau atau menempatkan pupa di bawah tanah dengan diikuti aktivitas metabolisme yang rendah untuk menghindari suhu yang sangat rendah di musim dingin. Ada juga serangga yang mampu merayap pada permukaan es. Keadaan tersebut mungkin dilakukan karena tubuhnya dipenuhi larutan untuk menghindari pembekuan.
Reptilia dan Amphibia harus tidur di bawah tanah untuk menghindari pembekuan. Selain itu ikan laut akan bermigrasi apabila suhu air menjadi dingin.
Burung (Aves) dan Mammalia yang merupakan hewan berdarah panas (homoiothermal) memiliki pengatur suhu tubuh. Hewan insektivora seperti kelelawar pada musim dingin akan mengadakan hibernasi. Hibernasi adalah tidur panjang pada musim dingin dengan cara menurunkan temperature tubuh, melambatkan respirasi, metabolisme rendah dan sebagai sumber energi menggunakan makanan cadangan berupa lemak. Beberapa jenis burung dan Mammalia melakukan migrasi untuk menghindari suhu rendah di musim dingin.

c. Air

Air sangat mutlak diperlukan makhluk hidup. Air merupakan penyusun protoplasma. Adanya pertukaran air antara perairan, darat dan udara mempengruhi kehidupan makhluk hidup
Kandungan air menentukan suhu. Untuk meningkatkan suhu 1 gram air sebesar 1 C, dibutuhkan energi sebesar 1 kalori. Volume air pada suhu 4 C memiliki vulome yang terbesar dan mampu memecahkan batuan. Hal ini berkaitan dengan pembentukan tanah
Semua hewan yang hidup di tanah sangat dipengaruhi oleh kelembaban. Cacing tanah akan bergerak ke permukaan jika kelembaban tanahnya tinggi dan berada di dalam tanah jika kelembaban tanah rendah.

d. Tekanan gas ( Udara)

Tekanan udara pada suatu tempat bergantung dari ketinggiannya dari permukaan laut. Konsentrasi oksigen (O ) semakin rendah sejalan dengan meningkatnya ketinggian dari permukaan laut. Orang yang hidup di pegunungan tinggi memiliki paru-paru yang lebih besar dan jumlah eritrosit yang lebih banyak dari orang yang hidup di dataran rendah. Hal ini sebagai usaha tubuh untuk mendapatkan oksigen yang memadai bagi tubuh pada kondisi O yang relatif rendah.
Burung akan lebih mudah terbang pada tekanan udara yang tinggi. Angin merupakan perpindahan udara dari daerah yang bertekanan tinggi ke daerah yang bertekanan rendah. Angin memudahkan migrasi serangga dan burung.
Pada siang hari, plankton dan beberapa jenis ikan berenang sampai kedalaman 400 m. Namun, pada malam hari, plankton dan ikan itu naik mendekati permukaan. Hal ini dilakukan karena pada malam hari tekanan air menjadi empat puluh kali lebih besar daripada siang hari.
Ketika berada dalam air, kulit manusia dapat digunakan untuk mengambil udara. Udara ini diperlukan untuk menyuplai oksigen atau untuk meningkatkan udara dalam paru-paru.

e. Garam mineral

Garam mineral memegang peranan penting dalam memelihara kondisi tubuh. Baik bagi hewan maupun tumbuhan. Manusia dan hewan akan mengalami gangguan tulang jika kekurangan Ca (kalsium) dan akan mengalami anemia jika kekurangan Fe(unsur besi)
Tumbuhan yang mengalami kekurangan Ca akan mengalami penghambatan pembelahan sel, sedangkan kekurangan Fe dan Mg akan menimbulkan klorosis. Mineral digunakan sebagai gugus aktif enzim dan penyususn bahan organik. Nitrogen yang diambil dari lingkungan merupakan penyusun asam amino atau protein.
Hewan air tawar tidak dapat hidup di air laut karena perbedaankadar garam air (salinitas). Perbedaan kadar garam dapat membatasi penyebaran makhlik hidup. Organisme baik tumbuhan maupun hewan yang hidup pada tempat yang kadar garamnya tinggi, memiliki sistem pengaturan tertentu. Contohnya, ikan laut akan banyak minum dan membuang sedikit urine. Ini dilakukan untuk memelihara tekanan osmosis sel tubuhnya.

f. Derajat keasaman (pH)

Derajat keasaman media tubuh bakteri sangat menentukan kelangsungan hidupnya. Sebagai contoh, bakteri nitrifikasi akan berhenti beraktivitas jika pH tanah lebih rendah dari 4,5.
Tumbuhan yang biasa hidup di tanah netral tidak dapat tumbuh di tanah yang asam. Pada pH asam, unsure-unsur yang umumnya tersedia adalah Zn dan Cu. Kedua unsur tersebut dapat meracuni tubuh tanaman. Adapun unsure P, Mg, Fe dan Mo yang sangat dibutuhkan oleh tanaman tidak tersedia.

g. Gravitasi

Gravitasi adalah gaya tarik bumi. Gravitasi mempengaruhi gerak pada tumbuhan, misalnya gerak akar ke pusat bumi (geotropisme positif) dan gerak batang menjauhi pusat bumi (geotropisme negatif).

2. Komponen biotik

Komponen biotik meliputi faktor hidup ( berupa organisme) yang terdapat di lingkungan sebagai makhluk tunggal (disebut individu) yang dibuthkan oleh makhluk hidup lainnya. Berdasarkan kedudukannya komponen biotik dibedakan menjadi :

a. Produsen

Makhluk hidup yang berperan sebagai produsen adalah kelompok makhluk hidup yang mampu melaksanakan proses fotosintesa, yakni tumbuhan yang memiliki klorofil atau kromofil lainnya. Dari fotosintesa yang dilakukan tumbuhan dihasilkan bahan-bahan organik yang dibutuhkan makhluk hidup lainnya, sehigga makhluk hidup yang mengkonsumsinya dapat melakukan aktivitas hidup dengan baik. Kemampuan tumbuhan menghasilkan bahan-bahan organic menegaskan bahwa tumbuhan adalah berkedudukan sebagai produsen.

b. Konsumen

Organisme yang tidak memiliki klorofil (hewan dan manusia) tidak dapat menyediakan bahan organic yang dibutuhkannya, sehingga kebutuhan akan bahan organik hanya dapat diperoleh dengan mengkonsumsi produsen.

Berdasarkan tingkatannya, konsumen dapat dibedakan menjadi 4, yaitu :
1) Herbivora, yaitu organisme yang mendapatkan kebutuhan energinya dengan memakan tumbuhan (pemakan daun-daunan, buah-buahan, biji-bijian, umbi-umbian) sebagai konsumen tingkat I. Misalnya, ulat, kambing,

2) Karnivora, yaitu organisme yang mendapatkan kebutuhan energinya dengan memakan herbivora (hewan yang makanannya berupa hewan lain) sebagai konsumen tingkat II. Misalnya, kucing, anjing.

3) Omnivora, yaitu organisme yang mendapatkan energi dengan mengkonsumsi produsen secara langsung atau dengan memangsa herbivora atau karnivora (pemakan segala). Misalnya, ayam, itik, babi, manusia.

4) Saprovora, yaitu makhluk hidup golongan jasad renik yang mendapatkan energinya dengan jalan menguraikan sisa makhluk hidup.

c. Pengurai

Pengurai adalah kelompok mikroorganisme yang berperan menguraikan sisa tubuh makhluk hidup yang mati. Beberapa mikroorganisme yang termasik sebagai pengurai antara lain jamur dan bakteri. Jamur dan bakteri hidup bergantung kepada bahan-bahan organik yang terkandung dalam sisa-sisa makhlik hidup. Proses pelapukan dan pembusukan pada sampah adalah contoh peristiwa penguraian organik menjadi anorganik. Bagaimana senadainya mikroorganisme pengurai di lingkungan kita mati ? Apa yang akan terjadi dengan sampah industri rumah ? Bisa dibayangkan sampah-sampah akan terus menumpuk dari hari ke hari bila pengurai tidak bekerja.

d. Detrivora

Detrivora adalah organisme yang bertugas menguraikan sisa jasad makhluk hidup menjadi partikel-partikel kecil, misalnya daun-daun yang gugur akan diuraikan oleh cacing tanah menjadi partikel-partikel yang disebut humus. Peristiwa penguraian jasad makhluk yang mati menjadi partikel-partikel sederhana disebut detrifus. Contohnya, cacing, rayap, siput, kaki seribu

e. Predator dan Parasit (mendapatkan makanan dari organisme lain)

Predator merupakan makhluk hidup yang menempati kedudukan sebagai konsumen. Untuk mendapatkan makanannya, seekor predator akan memburu dan memangsa konsumen-konsumen lainnya yang lebih lemah.
Parasit merupakan makhluk hidup yang tidak mempunyai kemampuan untuk menyediakan dan membuat makanannnya sendiri, parasit sangat bergantung kepada makhluk yang lain. Parasit dapat dibedakan menjadi du, yaitu : parasit fakultatif dan parasit obligant

1) Parasit fakultatif, yaitu golongan parasit yang hidupnya bergantung kepada bahan makanan yang terkandung pada inang namun kadang parasit ini masih mampu membuat makanannya sendiri, misalnya benalu pada pohon jambu yang memiliki klorofil

2) Parasit obligant, yaitu golongan parasit yang hidupnya sangat bergantung pada makhluk hidup lain. Parasit ini tidak memiliki kemampuan untuk membuat makanannya sendiri, misalnya tali putri.

C. INTERAKSI ANTARKOMPONEN

Di dalam suatu ekosistem antarkomponen yang satu dengan yang lainnya terjadi hubungan yang sangat dinamis. Artinya hubungan antara komponen satu dengan yang lainnya tidaklah tetap, melainkan senantiasa selalu terjadi perubahan yang variatif. Interkasi meliputi hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya, ini berarti selain makhluk hidup dapat berinteraksi dengan makhluk hidup lainnya baik yang sejenis maupun yang tidak sejenis, juga terjadi hubungan interkasi antara makhluk hidup dengan lingkungan abiotiknya. Interaksi antarkomponen dapat terjadi mulai tingkatan individu, populasi kominitas, ekosistem hingga biosfer.

1. Interkasi antarindividu membentuk populasi

Populasi adalah sekumpulan makhluk hidup yang sejenis yang menempati ruang dan waktu yang sama. Misalnya populasi Badak Jawa di ujung kulon dan populasi Anoa di Sulawesi Tengah.
Interaksi yang terjadi antarkomponen individu yang sejenis adalah :

a. Interaksi saling menguntungkan (Mutualisme)

Interaksi atau simbiosa mutualisma adalah hubungan antara dua individu atau lebih yang saling menguntungkan dan saling membutuhkan.
Misalnya, antara lain :
- Beberapa tumbuhan berbunga memiliki kemampuan menghasilkan aroma dan cairan madu yang menarik bagi serangga untuk mendatanginya. Serangga yang datang untuk menghisap madunya ternyata secara tidak langsung serangga tersebut melakukan persarian. Peristiwa persarian yang dilakukan serangga disebut Entomogami.
- Tanaman vanili merupakan tanaman yang sangat mnguntungkan manusia karena memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi. Tanaman vanili adalah jenis tanaman yang tidak dapat melakukan persarian sendiri, hal ini disebabkan bentuk dan letak antara putik dan benang sari yang tidak memungkinkan tanaman ini melakukan persariannya sendiri. Peranan manusia dalam persarian tanaman vanili adalah sangat vital karena selama ini belum diketahui vektor yang dapat melakukan penyerbukannya. Proses persarian yang dibantu oleh manusia disebut Antropokogami.

b. Interaksi kompetisi

interaksi kompetisi antara populasi yang sejenis dapat terjadi karena adanya upaya memenangkan persaingan di antaranya :
- persaingan untuk mendapatkan makanan.
- persaingan untuk mendapatkan pasangan hidup.
- persaingan untuk mendapatkan teritorial atau wilayah kekuasaan.

2. Interaksi antarpopulasi membentuk komunitas

Komunitas adalah sekumpulan populasi-populasi yang tidak sejenis yang menempati tempat dan waktu yang sama. Misalnya rumput dengan hewan pemakan rumput-rumputan, manusia dengan tumbuhan padi dan masih banyak lagi contoh-contoh yang dapat Anda amati di alam sekitar.
Di dalam hubungan antarpopulasi sangat memungkinkan terjadinya peristiwa pengaliran energi dari pupulasi tertentu ke populasi lainnya yang disebut energetika. Interaksi yang terjadi dalam komunitas dapat berupa simbiosis mutualisme, predasi, parasitisme dan komensalisme.

a. simbiosis mutualisme

Simbiosis mutualisme adalah hubungan interaksi yang saling menguntungkan antara astu individu dengan individu lain baik yang sejenis mapun tidak sejenis. Pernahkah kalian melihat kupu-kupu yang hinggap pada setangkai bunga ? kupu-kupu mendapatkan madu dari bunga dan bunga memperoleh kesempatan untuk melakukan persariannya

b. Predasi

Predasi adalah hubungan interaksi anatara makhluk yang satu dengan makhluk yang lainnya di mana makhluk yang satu akan menjadi pemangsa (predator) bagi makhluk yang lainnya. Misalnya : harimau memangsa zebra dan ular memangsa tikus
c. Simbiosis parasitisme

Simbiosis parasitisme adalah hubungan dua makhluk hidup di mana yang satu merasa diuntungkan dan lainnya merasa dirugikan. Misalnya antara jamur kapang dengan manusia, antara kutu dengan anjing dan antara tali putrid dengan inang.

d. Simbiosis komensalisme

Simbiosis komensalisme adalah hubungan interaksi antar dua individu di mana makhluk hidup yang satu merasa diuntungkan dan makhluk lainnya merasa tidak dirugikan, misalnya bunga anggrek dengan tumbuhan / pohon inangnya.

3. Interaksi antarkomunitas membentuk ekosistem

Ekosistem adalah hubungan antara komunitas satu dengan komunitas lainnya yang menempati tempat dan waktu yang sama. Misalnya di laut kita mengenal adanya komunitas fitoplankton dan komunitas ikan. Komunitas fitoplankton merupakan interaksi antar individu berbagai jenis alga yang bersel satu.
Sedangkan komunitas ikan merupakan interkasi berbagai jenis ikan. Ikan sebagai pemangsa memiliki tingkatan yang berbeda. Sebagai konsumen tingkat I, konsumen tingkat II atau sebagai predator. Fitoplankton merupakan makanan ikan atau udang kecil dan udang kecil merupakan makan ikan yang lebih besar dan seterusnya. Fitoplankton dan ikan yang mati akan diuraikan oleh bakteri pengurai menjadi zat-zat anorganik yang dibutuhkan oleh fitoplangkton.
Dari uraian di atas dapat kita tarik kesimpulan bahwa ekosistem adalah satuan unit fungsional antara makhluk hidup dengan lingkungannya.

4. Interkasi antarekosistem di dunia membentuk biosfer

Bumi merupakan satu kesatuan interaksi antara makhluk hidup dan faktor abiotik yang terdapat didalamnya. Hutan-hutan yang kita miliki merupakan kekayaan alam tiada tara, namun apa yang terjadi jika hutan yang dimiliki kita rusak keseimbangannya ? siapa yang akan mendapatkan dampak kerusakan hutan tadi ?
Ingatkah Anda mengenai kebakaran hutan di Kalimantan beberapa waktu yang lalu ? Peristiwa kebakaran di Kalimantan mendapatkan kecaman yang cukup keras dari Pemerintahan Malaysia. Mengapa pemerintah Malaysia harus mengecam peristiwa tersebut, padahal hutan yang terbakar adalah milik pemerintahan Indonesia.
Kecaman yang dilakukan pemerintahan Malaysia sungguh membuktikan , bahwa ekosistem-ekosistem yang ada di dunia merupakan kesatuan yang saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya.
Hutan-hutan di dunia merupakan paru-paru dunia, artinya hutan yang terdiri dari beraneka ragam tumbuhan dan dapat menyediakan oksigen yang dibutuhkan manusia, hewan dan tumbuhan untuk melakukan aktivitas hidupnya.
Proses penyediaan oksigen berlangsung melalui peristiwa fotosintesis (foto = cahaya, sintesa = pembentukan). Selain tumbuhan dapat meyediakan oksigen bagi makhluk hidup, tumbuhanpun memanfaatkan gas-gas hasil metabolisme (respirasi) berupa CO .

D. MACAM-MACAM EKOSISTEM

Berdasarkan proses terbentuknya, ekosistem dibedakan menjadi dua macam, yaitu ekosistem alami dan ekosistem buatan. Ekosistem alami adalah ekosistem yang terbentuk secara alamiah, misalnya danau, rawa, laut, hutan, padang rumput dan sungai. Ekosistem buatan adalah ekosistem yang sengaja dibuat oleh manusia, misalnya waduk, sawah, kolam dan akuarium.
Setiap ekosistem memiliki kandungan biotik dan abiotik yang spesifik, artinya komponen biotik dan abiotik yang terdapat pada suatu ekosistem akan berbeda dengan komponen biotik dan abiotik yang terkandung pada ekosistem lainnya. Berdasarkan adanya kandungan biotik dan abiotik yang khas, maka ekosistem di dunia dibagi menjadi dua yaitu ekosistem darat dan ekosistem air.

1. Ekosistem darat

Ekosistem darat dapat dibedakan menjadi ekosistem alami dan ekosistem buatan

a. Ekosistem darat alami

Di Indonesia di kenal tiga ekosistem darat alami yaitu vegetasi dataran rendah (vegetasi pamah), vegetasi dataran tinggi (pegunungan) dan vegetasi monson (gunung).
Pembagian ekosistem darat alami di Indonesia, dilakukan berdasarkan letak atau topografinya. Ekosistem yang terbentuk akibat perbedaan letak geografis dan topografinya, ekosistem di Indonesia dibagi menjadi :

1) Vegetasi dataran rendah

Vegetasi dataran rendah atau disebut juga pamah merupakan vegetasi yang paling besar diantara vegetasi ekosistem darat yang lainnya. Dataran rendah adalah daerah yang memiliki ketinggian 0-1000 m di atas permukaan laut. Vegetasi dataran rendah diantaranya sebagai berikut :
a) hutan bakau

b) hutan rawa air tawar

c) hutan rawa gambut

d) hutan sagu

e) hutan tepi sungai

2) Vegetasi dataran tinggi

Vegetasi dataran tinggi atau pegunungan adalah daerah yang memiliki ketinggian 300-1500 m di atas permukaan laut. Iklim suatu daerah ditentukan oleh ketinggian. Makin tinggi suatu daerah, makin rendah curah hujannya sehingga keanekaragaman komunitas rendah.
Di daerah pegunungan komunitas yang berkembang antara lain tumbuhan paku, tumbuhan bunga dan lumut. Tumbuhan-tumbuhan ini berkembang dengan baik karena lingkungannya cocok untuk kehidupannya.

3) Vegetasi monsun

Vegetasi monsun adalah suatu komunitas vegetasi yang terdapat di daerah hutan musim. Hutan ini memiliki pergantian antara musim kemarau dan musim penghujan yang silih berganti.
Ciri khas hutan monsun adalah tanaman menggugurkan daunnya pada musim kemarau dan kembali memiliki daun pada musim hujan

b. Ekosistem buatan (Suksesi)

Terbentuknya suatu ekosistem dapat terjadi dari rangkaian peristiwa, di mana peristiwa yang satu akan menyebabkan timbulnya peristiwa lainnya, demikian seterusnya. Sebagai contoh, proses terbentuknya tanah adalah diawali dengan peristiwa pelapukan batu-batuan. Kehidupan pada saat lingkungan dipenuhi batu-batuan lambat laun akan berubah ke dalam kehidupan tanpa batu-batuan. Peristiwa perubahan tatanan hidup di suatu daerah disebut suksesi
Sebagai contoh, sebelum Gunung Krakatau meletus pada tahun 1883, Gunung Krakatau merupakan Gunung yang permukaannya ditutupi oleh batu-batuan. Ketika Krakatau meletus, batu-batuan menjadi panas, setelah sembilan bulan Krakatau meletus, batu-batuan yang tadinya panas menjadi lembab. Pada batu-batuan yang lembab tumbuhan ganggang hijau sebagai pionir atau tumbuhan perintis. Kemudian ganggang tersebut melapukan batu-batuan menjadi butiran kerikil dan akhirnya menjadi tanah yang memungkinkan biji tumbuhan yang terdampar akibat hempasan air laut ke tepi pantai akan tumbuh. Tujuh tahun setelah Krakatau meletus, ternyata lingkungan Gunung Krakatau telah ditumbuhi oleh berbagai macam tumbuhan seolah Krakatau itu tidak meletus.
Berdasarkan pada proses terjadinya, suksesi di bedakan menjadi suksesi primer dan suksesi sekunder.

1) Suksesi primer

Suksesi primer terjadi bila komunitas asal terganggu. Gangguan ini mengakibatkan hilangnya komunitas asal tersebut secara total sehingga di tempat komunitas asal terbentuk habitat baru. Gangguan ini dapat terjadi secara alami. Misalnya, tanah longsor, letusan gunung berapi, endapan Lumpur yang baru di muara sungaidan endapan pasir di pantai. Gangguan dapat pula karena perbuatan manusia, misalnya penambangan timah, batu bara dan minyak bumi.
Suksesi primer pembentukannya diawali dengan proses pelapukan batu-batuan yang dilakukan oleh alga, kemudian dari peristiwa pelapukan akan terbentuk serpihan batu-batuan kecil dan akhirnya terbentuk lapisan tanah. Biji-bijian yang terbawa air (hidrokori), angin (anemokori) atau terbawa oleh perantara lain kemudian jatuh pada lapisan tanah yang terbentuk tadi akan tumbuh menjadi tumbuhan. Jadi dapat disimpulkan bahwa suksesi primer terjadi bukan pada habitat aslinya. Contoh pembuatan danau. Sebelum berubah menjadi danau, mungkin asalnya tempat itu merupakan daerah pedesaan yang penduduknya bermata pencaharian sebagai petani penggarap tanah (kehidupan darat)
Dengan berubahnya tempat tersebut menjadi danau, maka terjadi perubahan tatanan pada komponen ekosistemnya. Misalnya petani yang memiliki pekerjaan bertani tanaman pada awalnya, kemudian dengan berubahnya tatanan komponen ekosistem dari darat menjadi air menyebabkan para petani tanaman berubah menjadi petani ikan.

2) Suksesi sekunder

Suksesi sekunder terjadi bila suatu komunitas mengalami gangguan, baik secara alami maupun buatan. Gangguan tersebut tidak merusak secara total habitat organisme sehingga dalam komunitas tersebut substrat dan kehidupan awal masih ada. Contohnya, gangguan alami misalnya banjir, gelombang laut, kebakaran, angina kencang dan gangguan buatan seperti penebangan hutan dan pembakaran padang rumput dengan sengaja.
Contoh suksesi sekunder antara lain tegalan-tegalan, padang alang-alang, belukar bekas ladang dan kebun karet yang ditinggalkan tak terurus.
Pernahkah kalian mendengar hutan gundul atau lahan kritis ? Hutan gundul atau lahan kritis merupakan areal terbuka pada suatu ekosistem yang terjadi karena kerusakan alam, baik akibat kejadian alam, seperti gunung meletus maupun sebagai ulah tangan-tangan manusia yang tidak bertanggung jawab.
Untuk mengembalikan kondisi hutan gundul atau kritis yang mencapai ribuan hektar tersebar di pelataran hutan Indonesia menjadi hutan yang asri dengan keanekaragaman hayatinya. Pemerintah telah melaksanakan suatu program untuk mengembalikan kondisi kedua lahan tersebut melalui beberapa program misalnya “Penanaman Sejuta Pohon” dan “Program Reboisasi”
Suksesi sekunder tidak dimulai dengan kehidupan vegetasi perintis yang melakukan pelapukan batu-batuan terlebih dahulu. Jadi, suksesi sekunder terjadi pada lahan yang sama. Program Reboisasi dan Penanaman Sejuta Pohon untuk mengembalikan tatanan yang hilang atau terganggu adalah merupakan salah satu contoh peristiwa susksesi sekunder. Kembalinya kerindangan hutan tersebut sangat bergantung pada komponen biotik dan abiotik yang terkandung pada lingkungannya.

2. Ekosistem Air

Ekosistem air adalah ekosistem yang memiliki komponen biotik dan abiotiknya berlainan dengan komponen yang terdapat di ekosistem darat. Ekosistem air atau akuatik dibedakan menjadi, ekosistem air tawar dan ekosistem air laut.

a) Ekosistem air tawar

(1) Ekosistem air tawar berdasarkan aliran airnya
Berdasarkan aliran airnya, ekosistem air tawar di bagi menjadi ekosistem air tawar yang tidak mengalir (lentik) dan ekosistem air tawar yang mengalir (lotik).

(a) Ekosistem air tawar yang tidak mengalir (lentik)

Ekosistem air tawar yang tidak mengalir atau lentik ditandai dengan tidak adanya arus air yang mengalir secara terus menerus. Pada ekosistem ini air tampak diam dan atau berarus sangat lambat. Contohnya danau, kolam, telaga dan rawa

(b) Ekosistem air tawar yang mengalir (lotik)

Ekosistem air tawar yang mengalir atau lotik ditandai dengan adanya arus air yang mengalir secara terus menerus. Contohnya sungai, air terjun.

b) Ekosistem air laut

(1) Ekosistem laut dalam

Ekosistem laut dalam adalah ekosistem yang tidak terjangkau matahari (afotik) sehingga pada ekosistem ini tidak ditemukan produsen. Hewan yang hidup pada kawasan ini adalah hewan pemakan sampah (saprovor), karnivor dan detritivor.

(2) Ekosistem laut dangkal

Ekosistem laut dangkal terletak di pantai yang tergenang air laut, kecuali pada saat surut. Daerah ini biasanya terletak di antara dua dingding batu terjal. Selain itu daerah ini terbuka dan jauh dari pengaruh air sungai besar. Ekosistem terumbu karang dan ekosistem pantai batu merupakan contoh ekosistem laut dangkal. Ekosistem ini masih dapat dijangkau cahaya matahari (fotik)

(3). Ekosistem estuaria

Estuaria adalah suatu badan air pantai setengah tertutup yang berhubungan langsung dengan laut terbuka. Jadi, estuaria sangat dipengaruhi oleh gerakan pasang surut air laut. Air laut bercampur dengan air tawar dari sungai dan membentuk perairan payau. Misalnya, muara sungai dan teluk pantai.

struktur dan fungsi organ tumbuhan


A. Struktur dan Fungsi Akar
Akar tumbuhan merupakan struktur tumbuhan yang terdapat di dalam tanah. Akar adalah tempat masuknya mineral atau zat-zat hara. Akar merupakan kelanjutan sumbu tumbuhan. Tumbuhan dikotil dan monokotil ada perbedaan sistem perakaran. Pada akar tumbuhan monokotil terususun sistem akar serabut.
1. Struktur Akar
Struktur akar dapat dilihat secara morfolgi dan anatomi.
a. Morfologi (Struktur Luar) Akar
Panjang akar dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti porositas tanah, tersedianya air dan mineral, dan kelembapan tanah. Morfologi akar terdiri dari rambut akar, batang akar, ujung akar, dan tudung akar.  Rambut akar merupakan perluasan permukaan dari sel-sel epidermis akar yang berguna untuk memperluas daerah penyerapan. Rambut akar hanyu tumbuh di dekat ujung akar dan pada umumnya relatif pendek. Ujung akar tersusun dari jaringan meristem yang sel-selnya berdinding tipis dan aktif membelah diri. Fungsi tudung akar adalah untuk melindungi ujung akar terhadap kerusakan mekanis.
b. Anatomi (Struktur Dalam) Akar
Anatomi akar terdiri dari epidermis, korteks, endodermis, dan stele.
1.     Epidermis (kulit/lapisan luar akar) terdiri dari sel yang trersusun rapat. Dinding sel epidermis tipis sehingga dapat dilalui air.
2.     Korteks/kulit pertama yang tersusun dari lapisan-lapisan sel yang berdinding tipis. Koteks memiliki ruang-ruang antarsel yang berfungsi untuk pertukaran gas. Peran korteks adalah sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan.
3.     Endodermis akar yang terbentuk dari selapis sel yang tebal. Sebagian besar sel-sel endodermis memiliki pita kaspari yang mengandung zat suberin atau zat lignin. Fungsi endodermis adalah mengatur jalannya larutan yang diserap ke silinder pusat. Kemudian ada stele (silinder pusat) yang terdiri dari perisikel (perikambium), xilem (pembuluh kayu), dan floem (pembuluh tapis). Perisikel adalah lapisan terluar dari stele yang berperan dalam pertumbuhan sekunder dan pertumbuhan akar ke samping. Di dalam perisikel terdapat xilem dan floem yang merupakan berkas pengangkut. Ada juga empulur yang hanya terdapat pada tumbuhan dikotil.
2. Fungsi Akar
Apakah akar itu? Akar adalah organ tumbuhan. Dan mengapa akar itu penting? Karena akar memiliki fungsi yang penting bagi tumbuhan, yaitu, sebagai berikut.
1.     Untuk menyerap air dan mineral/zat-zat hara dari tanah.
2.     Menunjang dan memperkokoh berdirinya tumbuhan.
3.     Pada beberapa jenis tumbuhan berperan, akar berperan sebagai alat respirasi.
4.     Pada tumbuhan tertentu, akar juga berperan sebagai tempat penyimpanan makanan atau sebagai alat perkembangbiakan vegetatif.
3. Proses Penyerapan Air dan Mineral serta Pengangkutannya
Air dan mineral diserap oleh ujung akar dan rambut-rambut akar (secara osmosis) masuk ke dalam tubuh tumbuhan. Osmosis adalah perpindahan zat dari larutan yang berkonsentrasi rendah (kurang pekat) ke larutan yang berkonsentrasi tinggi (lebih pekat) melalui selaput semipermeabel. Selaput semipermeabel adalah selaput pemisah yang hanya dapat dilalui oleh air dan zat tertentu. Tetapi selain secara osmosis, penyerapan air dan mineral dapat dilakukan dengan transpor aktif, yaitu, sistem transpor ion dan molekul melalui membran sel dengan menggunakan energi.
Lalu, dari rambut-rambut akar, air dan mineral mengalir dengan arah horizontal melalui epidermis, korteks dan endodermis sampai ke xilem. Dari xilem, air dan mineral diangkut ke daun melalui pembuluh kayu (xilem) pada batang cabang, dan daun sebagai bahan fotosintesis. Pengangkutan ini disebut pengangkutan vaskuler.
Kemudian, air yang masuk ke dalam sel tumbuhan menyebabkan turgor. Apakah turgor itu? Turgor adalah keadaan tegang antara dinding sel dengan isi sel setelah menyerap air.
4. Akar sebagai Alat Pernapasan pada Tumbuhan
Akar juga digunakan sebagai alat pernapasan yang disebut akar napas. Akar napas terdapat pada tumbuhan yang ada di hutan bakau, yang bertmbuh tegak pada pangkal batangnya.  Pada akar napas ada banyak celah agar udara dapat masuk. Tetapi, selain memiliki akar napas, ada juga akar gantung. Akar gantung tumbuh dari bagian batang di atas tanah ke arah tanah. Fungsi akar gantung ketika masih menggantung adalah untuk menyerap udara. Tetapi ketika bagian akar yang masuk ke dalam tanah, bagian akar tersebut memiliki fungsi seperti akar biasa, yaitu, menyerap air dan mineral. Kemudian, oksigen yang diserap oleh akar digunakan untuk proses penyerapan air dan mineral.
B. Struktur dan Fungsi Batang
Kita sering berpikir bahwa batang itu selalu di atas tanah dan akar ada di bawah tanah. Tetapi ada beberapa jenis tumbuhan yang batangnya berada di bawah tanah. Jadi, cara untuk membedakan akar dengan batang adalah dengan mencari kuncup-kuncupnya. Kuncup adalah adalah titik tumbuh batang yang dilindungi oleh sisik. Sisik itu akan gugur ketika batang sudah terbentuk. Tetapi ada juga kuncup yang tidak dilindungi oleh sisik. Kuncup dapat dibedakan menjadi 2, yaitu, kuncup ujung batang (kuncup terminal) dan kuncup ketiak (kuncup aksilar). Kuncup terminal terdapat pada ujung batang yang masih dalam pertumbuhan, sedangkan kuncup aksilar terdapat pada ketiak daun dan pada ruas tertentu di batang. Kuncup, pada beberapa tumbuhan tertentu, akan dorman jika kondisi lingkungannya buruk, tapi dapat bertumbuh lagi ketika kondisi lingkungan sudah baik.
Ada juga batang yang tumbuh mendatar di dalam tanah dengan ruas yang pendek dan daun-daun yan berbentuk sisik. Batang ini disebut rizoma. Rizoma berfungsi sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan. Contoh tanaman yang memiliki rizoma adalah jahe, kunyit, lengkuas, dan kencur.
1. Struktur Batang
Struktur batang dapat dilihat dari struktur luar (morfologi) dan struktur dalamnya (anatomi).
a.Morfologi (Struktur Luar) Batang
Morfologi batang setiap tumbuhan berbeda-beda. Seperti panjang batang yang tidak sama. Ada yang panjang dan ada yang pendek. Itu dipengaruhi oleh sifat genetis dan kondisi lingkungan, seperti suhu, cahaya, dan kesuburan tanah. Jadi, tumbuhan dengan jenis yang sama akan memiliki panjang batang yang berbeda karena kondisi lingkungan yang berbeda. Berdasarkan keadaan batang, ada 2 kelompok tumbuhan tingkat tinggi. Yaitu, tumbuhan herba (tumbuhan lunak) dan tumbuhan berkayu. Pada kedua tumbuhan tersebut ada daun-daun di seluruh batangnya. Pada batang terdapat nodus/buku (tempat meletaknya daun) dan internodus (daerah di anatara 2 buku).
·         Pada umumnya, batang tumbuhan herba itu lunak, berwarna hijau, memiliki jaringan kayu yang sedikit atau tidak ada sama sekali, ukuran batangnya kecil, dan umurnya relatif pendek. Contohnya adalah jagung, kangkung, bunga matahari, bayam, dan kacang.
·         Sedangkan batang tumbuhan berkayu biasanya keras dan umurnya relatif panjang. Pada batang yang tua, terdapat kulit kayu yang tebal dan lubang-lubang kecil (lentisel) pada permukaannya agar oksigen dapat masuk ke dalam sel-sel batang secara difusi. Oksigen itu berfungsi untuk proses pernapasan.
b. Anatomi (Struktur Dalam) Batang
Ada perbedaan anatomi batang antara tumbuhan herba dan tumbuhan berkayu.
·         Pada bagian luar batang tumbuhan herba, yang merupakan sel-sel epidermis yang tipis, terdapat stomata. Lalu, di bawah epidermis ada sel-sel korteks. Fotosintesis dapat berlangsung dalam batang karena sel-sel korteks tersebut memiliki klorofil. Batang tumbuhan herba ini tidak memiliki jaringan kayu dan tidak mengandung gabus, tetapi memiliki jaringan penyokong. Jaringan penyokong, yaitu kolenkim dan sklerenkim, adalah penyebab batang tumbuhan herba mampu menopang daun-daun dan berdiri tegak.
·         Pada batang tumbuhan berkayu epidermis, korteks, dan stele.
1.     Edpidermis batang terdiri dari satu lapisan sel yang tersusun rapat dan tidak berongga. Dinding sel epidermis yang dilapisi kutikula itu tebal. Lapisan epidermis ini berperan sebagai lapisan pelindung bagi lapisan-lapisan yang ada di dalamnya.
2.     Korteks batang adalah jaringan parenkim yang terdiri dari beberapa lapisan sel berdinding tipis yang memiliki vakuola besar. Korteks memiliki rongga-rongga/ruang-ruang antarsel yang berfungsi untuk pertukaran udara.  Dalam korteks terdapat floeterma. Floeterma adalah lapisan terdalam pada korteks yang memiliki bentuk dan susunan khas, serta mengandung butir-butir pati. Fungsi korteks pada sebagian besar tumbuhan adalah sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan. Penyebab korteks tidak terlihat jelas pada batang tumbuhan monokotil adalah tersebarnya ikatan pembuluhnya secara tidak teratur.
3.     Stele/Silinder pusat merupakan bagian terdalam batang. Pada stele terdapat xilem (pembuluh kayu) di bagian dalam dan floem (pembuluh tapis) di bagian luar. Pada tumbuhan dikotil terdapat kambium di antara xilem dan floem, sedangkan tumbuhan monokotil tidak memiliki kambium. Kambium ini yang menyebabkan batang tumbuhan dikotil bertambah besar. Jaringan kambium ini, yang terdiri dari sel yang selalu membelah diri, memisahkan kulit kayu dari bagian batang lain. Bagian kayu pada batang lebih tebal dari pada bagian kulit karena kegiatan kambium yang membentuk sel xilem (kayu) ke arah dalam lebih besar daripada kegiatan membentuk sel-sel floem (kulit kayu) ke arah luar. Kegiatan kambium terpengaruh oleh tersedianya air dan mineral, sehingga pembuluh-pembuluh kayu yang dihasilkan pada musim hujan lebih besar dan lebih banyak daripada yang dihasilkan pada musim kemarau. Jadi, terdapat batas-batas yang menunjukkan kegiatan kambium selama musim hujan dan musim kemarau pada kayu tumbuhan dikotil. Batas-batas ini disebut lingkaran tahun yang menunjukkan umur tumbuhan tersebut. Lalu, bagian dalam pada stele adalah empulur yang merupakan bagian paling luas pada batang. Ada juga garis-garis radial yang tampak dari pusat ke arah kulit kayu yang disebut jari-jari empulur. Jari-jari empulur ini dilalui oleh air dan zat-zat makanan yang bergerak ke arah samping. Empulur ini sulit dibedakan dengan jari-jari empulur pada tumbuhan monokotil.
2. Perbedaan Batang Dikotil dan Monokotil
Perbedaan antara batang tumbuhan dan monokotil adalah sebagai berikut:
1.     Batang tumbuhan dikotil bercabang-cabang, sedangkan batang tumbuhan monokitl tidak bercabang dan lurus.
2.     Tumbuhan dikotil memiliki kambium yang memperbesar batang tumbuhan tersebut, sedangkan tumbuhan monokotil tidak memiliki kambium.
3.     Letak pembuluh angkut tumbuhan dikotil teratur dalam bentuk lingkaran, sedangkan letak pembuluh angkut pada tumbuhan monokotil tersebar.
3. Fungsi Batang
Batang memiliki beberapa fungsi sebagai berikut.
1.     Berfungsi sebagai organ lintasan air dan mineral ke daun dari akar, dan lintasan zat makanan dari daun ke seluruh bagian tumbuhan sebagai hasil fotosintesis.
2.     Berperan sebagai organ pembentuk dan penyagga daun
3.     Pada beberapa tumbuhan tertentu, batang merupakan tempat untuk menyimpan makanan dan alat perkembangbiakan vegetatif.
C. Struktur dan Fungsi Daun
Apakah anda pernah melihat daun dengan bermacam bentuk?  Sudah bukan? Ya memang daun itu bermacam-macam jenis dan tidak ada satupun daun yang sama. Meskipun daun tersebut berasal dari pohon yang sama tetap daun tersebut memiliki perbedaan dengan daun yang lain. Kita akan melihat strukur daun mulai dari luar ke dalam, kemudian fungsi daun, dan selanjutnya sistem pengangkutan pada daun.
1. Struktur Daun
Struktur daun dapat  kita bedakan menjadi dua yaitu morfologi (strktur luar) daun dan anatomi (struktur dalam) daun.
a.Morfologi (Struktur Luar) Daun
Pada umumnya daun berwarna hijau. Warna hijau daun itu disebabkan oleh kandungan kloroplas di dalam sel-sel daun. Di dalam kloroplas terdapat klorofil. Secara morfologi, pada umunya daun memiliki bagian-bagian antara lain helaian daun (lamina) dan tangkai daun (petiolus).
Tangkai daun terdapat bagian yang menempel dengan batang yag disebut pangkal tangkai daun. Pada daun tubuhan monokotil, pangkal daun berbentuk pipih dan lebar serta membungkus batangnya. Pangkal daun itu disebut juga pelepah daun. Contoh pelepah daun terdapat pada tumbuhan pisang dan talas.
Daun yang memiliki ketiga bagian daun yaitu pelepah daun, tangkai daun, dan helaian daun disebut juga daun sempurna. Tetapi daun yang tidak memiliki 1 bagian daun atau lebih disebut daun tidak sempurna.
Coba anda bandingkan antara daun mangga dan daun belimbing apakah ada perbedaan yang mencolok? Tentunya perbedaan yang mencolok adalah susunan helai daun pada tangkainya bukan? Daun yang hanya memiliki satu helai daun disebut daun tunggal, contoh daun mangga dan daun yang memiliki lebih dari satu helai daun pada tangkainya disebut daun mejemuk, contoh daun belimbing. Daun mejemuk ada yang menyirip dan ada pula yang menjari. Daun majemuk menyirip ada yang menyirip tunggal dan ganda.
Pada umumnya tumbuhan dikotil memiliki tulang daun menyirip atau menjari. Sedangkan tembuhan monokotil memiliki daun dengan tulang daun sejajar atau melengkung.
b. Anatomi (Struktur Dalam) Daun
Pada dasarnya, anatomi daun dengan batang itu sama jika diamati dibawah mikrosop akan tampak bagian-bagian mulai dari atas yaitu epidermis, jaringan tiang (palisade), jaringan bunga karang (spons) dan berkas pembuluh angkut daun.
1.     Epidermis daun merupakan lapisan terluar dari daun bagian atas dan bawah. Epidermis daun terdiri dari saru lapis sel-sel epidermis yang tidak memiliki ruang antarsel. Epidermis daun berfungsi untuk melindungi bagian atas maupun bawah daripada sel tersebut. Untuk mencegah penguapan airyang berlebihan, umumnya dan memiliki lapisan lilin atau rambut-rambut halus. Diantara sel-sel epidermis terdapat stomata (mulut daun) yang berfungsi sebagai pertukaran gas. Stomata umumnya terdapat pada bagian bawah daun tetapi letak stomata tumbuhan air terdapat di bagian atas daun.
2.     Jaringan tiang (palisade) adalah kumpulan sel-sel berbentuk silindris, tegak, tersusun rapat, dan mengandung kloroplas. Jaringan palisade terletak dibawah epidermis dan pada jaringan tiang ini terjadi fotosintesis.
3.     Jaringan bunga karang (spons) adalah jaringan yang berbentuk tidak teratur dan ada ruang antarsel.  Jaringan yang tidak rapat ini berfungsi untuk menampung karbon dioksida untuk proses fotosintesis.
4.     Berkas pembuluh angkut terdapat di dalam tulang-tulang daun. Sistem tulang daun merupakan lanjutan dari sistem jaringan pembuluh angkut batang atau cabang dan pembuluh angkut akar. Bagian tersebut merupakan cabang dari silinder pusat yang merupakan cabang dari silinder pusat batang.
2. Fungsi Daun
Daun merupakan salah satu bagian penting pada tumbuhan karena fungsi-fungsinya seperti tempat terjadinya fotosintesis, tranpirasi,dan sebagai alat pernapasan. Pada beberapa jenis tumbuhan daun juga berfungsi sebagai alat perkembangbiakan vegetatif.
1.     Tempat fotosintesis. Fungsi utama dari daun adalah sebagai tempat fotosintesis. Berawal dari air diserap oleh akar dan berlanjut sanpai daun. Air dan mineral kemudian masuk ke jaringan mesofil daun terutama ke jaringan palisade. Air digunakan untuk fotosintesis dan sebagian lagi untuk proses penguapan. Hasil fotosintesis berupa gula (glukosa) dan oksigen. Glukosa hasil fotosintesis akan diangkut oleh pembuluh tapis dan diedarkan ke seluruh bagian tumbuhan. Oksigen dikeluarkan melalui stomata daun dan sebagian dipakai untuk respirasi sel-sel di daun.
2.     Tempat tranpirasi tumbuhan.  Daun juga berperan penting dalam transpirasi. Transpirasi adalah peristiwa penguapan pada tumbuhan. Transpirasi dapat berlangsung di batang, tapi pada umumnya terjadi di daun. Melalui transpirasi, air dan tumbuhan dalam bentuk uap air akan dikeluarkan melalui stomata ke udara. Adanya transpirasi menyebabkan air dan mineral dari akar, batang, dan tangkai daun terjadi terus menerus. Selain itu, transpirasi juga berfungsi sebagai pengatur suhu tumbuhan. Kecepatan transpirasi pada tumbuhan dipengaruhi oleh faktor internal(dalam) dan eksternal(luar). Faktor-faktor dalam yang mempengaruhi antara lain ukuran daun, jumlah stomata, ada todaknya lapisan lilin pada permukaan daun, dan banyak sedikitnya bulu-bulu (trikoma) pada permukaan daun. Faktor luar yang mempengaruhi antara lain suhu, kelembapan udara, intensitas cahaya, dan keadaan air di dalam tanah. Saat udara lembab transpirasi pada tumbuhan terganggu. Dalam keadaan tersebut tumbuhan mengeluarkan kelebihan air tersebut dalam bentuk tetesan-tetesan air yang dapat kita pada saat pagi hari. Peristiwa penetesan air itu disebut juga gutasi atau penetesan.
3.     Alat respirasi (pernapasan). Melalui stomata oksigen dari luar masuk ke dalam tumbuhan. Oksigen yang masuk digunakan tumbuhan untuk melakukan respirasi. Respirasi bertujuan untuk mendapatkan energi yang terkandung dalam makanan. Melalui proses itu juga tumbuhan menghasilkan karbon dioksida dan uap air yang dikeluarkan melalui stomata daun.
4.     Alat perkembangbiakan vegetatif. apakah anda pernah melihat tumbuhan cocor bebek? tumbuhan ini sering dipakai menjadi tanaman hias dan yang menarik perhatian adalah daunnya yang menjadi alat perkembangbiakan vegetatif. Pada daun tumbuhan seperti cocor bebek ini, dapat menghasilkan individu baru sehingga daun ini berfungsi sebagi alat perkembangbiakan vegetatif.
3. Sistem Pengangkutan pada Tumbuhan
Apakah anda pernah melihat pohon-pohon yang tinggi? Apakah anda pernah membayangkan bagaimana air dan mineral hasil penyerapan oleh akar itu dapat naik sampai daun yang tertinggi? Hal tersebut dapat terjadi karena adanya kekuatan tertentu yaitu tekanan akar, kapilaritas batang dan daya isap daun.
1.     Tekanan akar. Tekanan akar timbul karena pergerakan air yang secara osmosis dari sel ke sel pada akar. Adanya tekana akar itu akan mendorong air naik ke pembuluh kayu batang. Besarnya tekanan dipengaruhi oleh besar kecil dan tinggi rendahnya tumbuhan.
2.     Kapilaritas batang. Pembuluh kayu dari akar dan batang sampai menuju daun, semuanya itu bisa diangga pipa kepiler. Kapilaritas pembuluh kayu dari akar menuju batang menyebabkan air dan mineral yang terlarut, naik ke batang sampai daun.
3.     Daya isap daun. Disebabkan adanya penguapan air dari daun yang sebenarnya peristiwa transpirasi. Jadi daya isap daun adalah tenaga yang ditimbulkan melalui proses transpirasi.
D. Struktur dan Fungsi Bunga
Bunga merupakan organ yang penting bagi tumbuhan karena dalam bunga terdapat alat-alat perkembangbiakan. Bunga merupakan ujung cabang yang mengalami perubahan. Jika dilihat, bunga mempunyai beraneka ragam bentuk dan warna. Tetapi setiap jenis bunga memiliki struktur dasar yang sama. Bila diamati, bunga yang lengkap memiliki bagian-bagian  antara lain kelopak bunga, mahkota bunga, benang sari dan, putik.
1. Kelopak Bunga (Calix)
Kelopak bunga merupakan bagian terluar dari bunga. Biasanya bewarna hijau dan fungsinya adalah untuk melindungi kuncup bunga.
2. Benang Sari (Stamen)
Benang sari merupakan organ perkembangbiakan jantan pada tumbuhan. Letak benang sari umumnya mengelilingi putik. benang sari penghasil sel kelamin jantan. Bagian-bagian pada benang sari antara lain tangkai sari (filamen), kotak sari (antera), serbuk sari (polen).
3. Putik (Pistillum)
Putik terletak pada bagian tengah bunga. Putik merupakan alat perkembangbiakan betina karena menghasilkan sel telur. Bagian-bagian putik antara lain kepala putik (stigma), tangkai putik (stilus) dan, bakal buah (ovarium). Di dalam ovarium terdapat bakal biji (ovulum) dan didalam ovulum terdapat sel telur.
Tidak semua bunga memiliki bagian-bagian yang lengkap. Bunga yang lengkap adalah bunga yang memiliki bagian-bagian yaitu kelopak bunga, mahkota bunga, benang sari, dan putik. Sedangkan bunga yang tidak lengkap adalah bunga yang tidak memiliki salah satu atau lebih dari bagian-bagian bunga tersebut. Bunga yang tidak memiliki putik disebut bunga jantan dan bunga yang tidak memiliki benang sari adalah bunga betina sedangkan bunga yang memiliki putik dan benang sari dalam satu bunga adalah bunga hermafrodit.
E. Struktur dan Fungsi Buah serta Biji
http://www.geochembio.com/IMG/peach-fruit-anatomy.pngyang kita tahu bahwa pada saat serbuk sari melekat di kepala putik maka akan terjadi yang namanya penyerbukan. Biasanya setelah penyerbukan, akan diikuti dengan pembuahan. Pembuahan adalah proses penyatuan sel kelamin jantan dan sel kelamin betina. Di bagian bawah putik terdapat bakal buah dan didalamnya terdapat bakal  biji yang bila terjadi penyerbukan, bakal buah akan berkembang menjadi buah dan bakal biji menjadi biji.
1. Buah
Umumnya buah dapat kita bedakan menjadi 3 yaitu buah tunggal, buah agregat, dan buah majemuk. Buah tunggal adalah buah yang dibentuk oleh 1 bakal buah, contohnya mangga. Buah agregat adalah buah yang dibentuk oleh banyak bakal buah dari 1 bunga, contohnya buah sirsak, dan buah arbei. Buah yang terakhir yaitu buah majemuk adalah buah yang dibentuk oleh banyak bakal buah dari banyak bunga, contohnya buah nangka, dan buah nenas.
Dari asal terbentuknya buah  dapat dibedakan menjadi 2 yakni buah sejati dan buah semu. Buah sejati adalah buah yang terbentuk dari bakal buah sedangkan buah semu adalah buah yang terbentuk dari bakal buah dan bagian-bagian lain dari bunga tersebut.
2. Biji
Biji yang bermula dari bakal biji merupakan alat perkembangbiakan  generatif. Di dalam biji terdapat calon individu baru yang disebut embrio. Pada biji umumnya terdapat kulit biji, tali pusat, dan inti biji.
1.     Kulit Biji (spermodermis). Pada biji tumbuhan angeospermae (tumbuhan berbiji tertutup), bijinya memiliki dua lapisan yaitu kulit luar (testa), dan kulit dalam (tegmen). kulit luar tipis tetapi keras sedangkan kulit dalam seperti selaput dan sering disebut kulit ari. Sedangkan pada tumbuhan gymnospermae (tumbuhan berbiji terbuka) bijinya memiliki tiga lapisan yaitu lapisan luar, lapisan tengah, dan lapisan dalam. Lapisan luar tebal berdaging.  lapisan tengah lapisan kuat, keras, dan berkayu. sedangkan lapisan dalam tipis seperti selaput.
2.     Tali Pusat. merupakan bagian yang menghubungkan biji denga papan biji (plasenta). Jika biji sudah dimasak, tali pusat putus sehingga pada biji hanya terlihat bekasnya sebagai pusat biji (hilus).
3.     Inti Biji. adalah semua bagian biji yang terdapat di dalam kulit ari. isi biji terdiri dari lembaga yang merupakan calon individu baru. dan putih lembaga sebagai cadangan makanan tersimpan dalam daun lembaga.daun lembaga merupakan daun pertama pada tumbuhan yang tumbuh.
F. Hama dan Penyakit pada Tanaman
Pasti kalian pernah dengar kan ada petani yang gagal panen? Gagal panen biasanya disebabkan karena tanaman terserang hama atau penyakit. Hama dan penyakit pada tanaman ini yang menurunkan kualitas dan produksi hasil pertanian.
1. Hama
Hama adalah hewan yang merusak tanaman/hasil tanaman karena aktivitas hidupnya, terutama aktivitas untuk mendapatkan makanan. Yang termasuk hama tanaman adalah hewan mamalia, serangga, dan burung. Contoh hama berupa mamalia adalah tikus, babi hutan, dan kera. Yang termasuk hama berupa serangga adalah wereng, kutu daun, walang sangit, belalang, ulat, dan kumbang. Hama berupa burung adalah burung gelatik dan burung pipit. Tetapi di antara ketiga hama tanaman ini, yang menimbulkan kerusakan paling besar adalah serangga. Tetapi ada cara untuk mengatasi serangga hama ini. Yaitu dengan mengetahui siklus hidupnya. Jika kita mengetahui kapan atau pada stadium apa serangga tersebut akan menyerang, kita dapat memberantasnya pada sasaran yang tepat.
2. Penyakit Tanaman
Gangguan pada tanaman yang disebabkan oleh mikroorganisme disebut penyakit tanaman. Mikroorganisme yang menyebabkan penyakit tanaman ini adalah virus, bakteri, protozoa, jamur, dan cacing mematoda. Penyebaran penyakit tanaman dapat terjadi melalui angin, serangga, dan air. Penyakit tanaman juga terpengaruh oleh fakotr lingkungan, seperti kelembapan dan suhu. Contoh penyakit pada tanaman adalah sebagai berikut.
1.     CVPD (Citrus Vein Phloem Degeneration) pada jeruk adalah penyakit yang disebabkan oleh virus yang merusak floem tanaman jeruk. Penyakit ini menyebabkan daun tanaman jeruk menjadi warna kuning dan kecil, serta melambatkan pertumbuhan kuncupnya. Lalu, pada stadium berikut, daun akan gugur dan tanaman tersebut menjadi tidak produktif dan  mati.
2.     Penyakit mosaik pada tembakau adalah penyakit yang disebabkan oleh virus TMV (Tobacco Mosaic Virus), dan menyebabkan daun berkerut dna bercak-bercak kuning.
3.     Penyakit rebah kecambah disebabkan oleh protista yang menyerupai jamur, yaitu Pythium debaryanum. Penyakit ini menyebabkan pembusukan akar dan kecambah/bibit tanaman pada tanaman budidaya, sehingga kecambah rebah ke tanah.
4.     Penyakit pada tanaman kentang adalah penyakit yang disebabkan oleh Phytopthora infestans (protista yang menyerupai jamur).
5.     Penyakit pada tanaman padi adalah penyakit yang ymenyerang ruas-ruas batang dan butir padi. Pyricularia oryzae (sejenis jamur) adalah salah satu penyebab penyakit ini.
6.     Penyakit pada anggrek adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri, yaitu Pseudomonas cattleyas.
7.     Penyakit pada tanaman jagung disebabkan oleh Ustilago avenae. Ustilago ini dikenal sebagai jamur apa yang menyebabkan penyakit pada tanaman budidaya. Contoh lain dari Ustilago adalah Ustilago scitamineayang menyebabkan penyakit pada pucuk tebu.

iklan